Review Hasil Korset & Stagen Setelah Melahirkan

Ini cerita pengalaman saya pribadi, bukan artikel apalagi promosi, hehe. Bukan maksud pamer juga, walaupun i’m a bit proud of this quite-flat-tummy. Di sini saya cuma mau sharing saja.

Ibu ibu mana sih yang ga seneng udah punya anak tapi perut bisa rata tanpa harus diet dan excercise? Sering ga lihat temen, atau mungkin diri sendiri? Yang setelah melahirkan sudah beberapa bulan lalu, perutnya masih seperti orang hamil padahal badannya sih sudah kurus lagi?

I know, such a nightmare for us, right?

Dulu waktu anak pertama, saya tidak pakai korset dan sejenisnya setelah melahirkan. Selain karena kurang pengetahuan tentang korset yang bagus, juga kewalahan sekali menangani anak pertama, ditambah karena kurang pengetahuan. Intinya dulu ga sempet deh pake korset korset an, kepikiran pun tidak.

Skincare Korea Yang Halal?

Lalu karena berat badan saya sempat turun drastis disebabkan stress, perutnya sih jadi tidak buncit, tapi tetap tidak rata dan tidak kencang. Dan waktu berat badan kembali normal, perut jadi buncit, setiap tiduran posisi menyamping, perut pasti seperti menumpuk di sisi bagian yang menempel kasur, susah jelasinnya, moga moga ngerti maksudnya ya hehe. Sampai sebelum hamil anak kedua pun, kondisi perut masih saja seperti itu.

Nah nah nah, waktu hamil anak kedua, saya semangat sekali mau beli korset supaya setelah melahirkan bisa langsung dipakai. Dapat rekomendasi dari teman, dia pakai merk Elling Bra. Elling Bra ini dikenal dengan bra-nya yang katanya bisa memperbaiki bentuk payudara. Ternyata merk ini juga punya korset. Okelah karena harganya juga masuk budget saya (harga Elling bra 300K, korset 300K), saya pun minta CP nya ke teman saya.

Elling Bra ini sistem penjualannya bukan dipasarkan di toko toko, tapi ada agen agen penjualnya yang siap untuk pelayanan ukur hingga pelayanan purna jual di rumah pelanggan. Sebelum melahirkan saya order korset dan bra Elling yang ternyata desainnya sangat mendukung untuk breastfeeding.

Setelah melahirkan, bra yang saya pesan sudah jadi dan barang diantar ke rumah oleh mbak Nurma. Tapi korsetnya tidak sekalian, karena korsetnya diukur berdasarkan berat badan setelah melahirkan. Atau sebelum ya? Ya intinya belum ada lah korsetnya.

Nah waktu bra diantar ke rumah, si agen Elling sekalian mengajarkan cara penggunaan Elling bra dengan benar. Liat perut saya dong pastinya. Saya yang seminggu setelah melahirkan memang belum pakai korset apapun, karena tidak punya korset, memang bentuk perutnya masih aneh aneh gimana. Ya perut orang baru beberapa hari setelah melahirkan gimana sih. Oya saya melahirkan normal (normal + ILA) jadi tidak diwajibkan pakai korset seperti yang SC.

Baca juga: Review Elling Bra (Pemakaian 10 Bulan)

Si mbak agen penjual Elling juga perias, juga sekaligus menyediakan jasa perawatan pasca melahirkan (post natal treatment), walaupun bukan jasa profesional yang sampai juta jutaan selama 40 hari. Melihat perut saya yang tidak indah dipandang, dia menawarkan ke saya, mau coba pakai stagen dulu ga, supaya lebih cepat singsetnya dibanding korset. Selain stagen nanti dibantu injet/body sculpting treatment sebelum pemakaian.

Lalu saya yang seumur umur pakai stagen hanya satu kali sewaktu menikah, akhirnya mau mencoba dulu, istilahnya trial begitu. Saya pakai kalau tidak salah pagi, eh apa sore ya? Lupa. Ohya, yang paling penting, besoknya saya kaget karena perut kok jadi bagusan jauhhh dibanding sehari sebelumnya. Jadi lebih kenceng, serius. Cuma karena pakai stagen. Wow!

Akhirnya nego nego harga, dan saya deal untuk jasa selama 2 minggu. Harusnya sih 40 hari ya, tapi tekor kalau sampai 40 hari, hahaha.

Selama sekitar 2 minggu tersebut, saya didatangi di rumah pagi dan sore untuk memasangkan stagen. Kalau istilahnya dia, “dikenditin”, hehe. Iya stagen sama dengan kendit jawa, ini yang model lilit lurus begitu pakainya dengan kain tenun tebal, bukan yang model lilit silang pakai kain halus. Sebelum dikenditin, saya dipakaikan massage krim body sculpting nya (saya pakai merk Clarins).

Stagen dililitkan dari bawah payudara hingga pinggul bawah, jadi perut betul betul tertutup dan terikat semua tanpa perlu tambahan celana shaper yang highwaist. Ini yang saya sangat suka dari stagen dibanding korset kait pada umumnya, di mana perut bawah tidak tertutup.

Selama pemakaian stagen, postur tubuh jadi bagus super tegak, dudukpun jadi tegak. Menyusui dengan posisi duduk jadi susah, tapi menyusui dengan posisi tidur sama sekali tidak ada masalah.

Hasilnya? Hasilnya memuaskan sekali. Perut buncit? Ga ada itu perut buncit, apalagi kelihatan seperti masih hamil. Sisa sedikit yang belum rata hanya perut bagian di bawah pusar. Perut tercinta ini jadi bisa rata dan cukup kencang (bukan berarti sixpack atau rata seperti hasil work out lho ya). Dan juga sewaktu tiduran menyamping tidak ada lagi perut “mbleber” seperti yang sudah saya ceritakan tadi. I’m so pleased!

Mohon maaf di sini saya tidak bisa share foto before after, tapi kira kira bentuk perut saya sekarang seperti mommy blogger ini, bedanya, dia pakai bengkung model ikat (gurita) dan dilapis lagi dengan korset perekat.

Untuk kelanjutan penggunaan stagen, saya memakai krim Clarins + korset Elling Bra. Kelemahan korset adalah tidak menutup hingga bawah pusar, jadi kurang maksimal rasanya. Korset masih saya pakai walaupun sekarang sudah jarang, karena sudah agak berubah bentuk. Dan rasanya pengaruhnya kalah signifikan dibanding stagen. Padahal sudah pakai krim legendarisnya Clarins yang katanya ampuh. Jujur saja saya lebih yakin bahwa yang membawa hasil itu stagen nya, bukan body sculptingnya Clarins. Tapi beda orang beda hasil lho ya, di temen saya sih si Clarins ini ngefek.

Saking sukanya dengan hasil dari stagen malah saya berencana beli stagen dan belajar untuk cara memakai sendiri, haha.

Sekian sharing saya tentang ‘teknologi tradisional’ yang ternyata sangat efektif ini. Semoga bermanfaat!